On Right Way

right-way

 

Saya meminta Kekuatan dan Allah memberi saya Kesulitan untuk membuat saya Kuat

Saya meminta Kebijaksanaan dan Allah memberi saya Masalah untuk Diselesaikan

Saya meminta Keberanian dan Dia memberi saya Bahaya untuk Diatasi

Saya meminta Cinta dan Dia memberi saya orang-orang Bermasalah untuk Dibantu

Saya tidak Meminta apa pun untuk diri saya tapi Saya Menerima semua yang saya Perlukan

Begitulah bunyi bait motivasi dari Salahuddin Al-Ayyubi (Seorang Ulama dan Panglima Perang Islam). Kata-kata itu pula yang menjadi inspirasi hidup saya saat ini.

Jauh sebelum saya bergabung dengan LDK (Lembaga Dakwah Kampus) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Sosial atau yang lebih akrab disapa LDK Fisip, saya tidak mengetahui banyak tentang pergerakan kampus dan perkembangan umat islam dibelahan dunia ini.

Di LDK lah tempat saya belajar pertama kali. Belajar tentang Tauhid, Belajar tentang Kepemimpinan, Belajar tentang Manajemen Organisasi, Manajemen Syuro (rapat), Disiplin, Berkomunikasi dan paling penting yang saya dapatkan tentang Al-Ukhuwah Al-Islamiyah (Persaudaraan Islam). Dan masih banyak lagi lainnya.

Berdakwah itu bukanlah pekerjaan, melainkan kewajiban setiap muslim. Jadilah pribadi yang “Pintar Merasa”, bukan “Merasa Pintar”. Sebab kalau kita pintar merasa, maka kita akan menjadi pribadi yang peka terhadap lingkungan sosial, pribadi yang peduli akan sesama. Beda halnya jika kita merasa pintar. Maka akan timbul sifat sombong, angkuh dan merasa paling bisa dalam segala hal.

Oke saya juga ingin bercerita, sebelum masuk di LDK saya pernah bekerja disalah satu Perusahaan Surat Harian Kabar Terbesar di Kalimantan Timur. Tepatnya sebagai wartawan. Kebetulan saya ditempatkan sebagai wartawan khusus halaman anak muda. Jadi sehari-hari kerjanya mencari berita ke sekolah-sekolah tingkat Menengah Atas (SMA), mendatangin satu event ke event yang lain, sampai berburu model-model yang berparas cantik.

Perjalanan antar kota pun terasa sangat dekat karena sering dilakukan. Samarinda-Balikpapan, Samarinda-Bontang yang keduanya mempunyak jarak tempuh kurang lebih 100km, menjadi rutinitas setiap bulannya untuk mencari berita. Untuk acara khusus dan rapat pun juga lebih sering diadakan di Kota Minyak (Sebutan untuk Kota Balikpapan). Karena memang kantor pusatnya terletak disana.

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, dan bulan pun berganti tahun. Mulai timbul keresahan didalam hati, mengenai pekerjaan yang sedang kujalani ini. Saat itu saya sedang duduk di semester 3. Sering terlambat dan tugas keteteran menjadi kebiasaan buruk saya pribadi selama bekerja. Karena pikiran terbagi untuk Kuliah, Kerja dan Organisasi.

Sering terbesit didalam pikiran mengenai ceramah seorang ustadz, bahwasannya kelak di akhirat akan ditanyai 5 perkara. Yang antara duanya adalah, kamu habiskan untuk apa umurmu ? dan kamu habiskan untuk apa masa mudamu ?
Pertanyaan-pertanyaan itu seperti terus menghantui pikiran ini.

Selain itu juga disatu sisi saya termasuk orang yang menolak Pacaran, tapi malah sehari-hari menulis berita tentang virus “Merah Jambu” itu. Sangat kontradiktif sekali ya ? Belum lagi kualitas ibadah yang terus menurun secara drastis.
Akhirnya saya putuskan dibulan ke-8 untuk tidak memperpanjang kontrak (resign).

Well, tidak semua pengalaman yang saya dapatkan selama bekerja itu buruk. Jika dulunya sulit untuk “merangkul” ABG-ABG, sekarang itu udah jadi hal yang biasa. Kalau diibaratkan se-simple kamu makan bakwan (lho) hehe. Dan bisa langsung action di LDK juga, untuk Dakwah Fardiyah (Pendekatan Personal).

Allah juga memberikan kesempatan saya untuk menggali ilmu lebih dalam lagi dibidang jurnalistik, sesuai dengan jurusan saya saat ini. Dan juga membuka mata saya tentang konspirasi yang terjadi di media-media saat ini. Tak bisa dipungkiri, media lah yang membentuk opini publik. Jadi peran media sangatlah central dikehidupan bermasyarakat ini.
Kalau membahas tentang media bakal panjang dan enggak ada ujungnya nih hehe. Lanjut deh sampai dimana tadi ? Ohiya sisi positif saat saya bekerja ya.
Selain ketiga hal tadi, juga menambah relasi, wawasan, teman, dan tentunya nambah uang (red: gaji) hehe.

Satu pengalaman paling berkesan saat saya masih bekerja dulu. Pada saat perayaan anniversary yang ke-8 halaman kami. Disaat itu juga kami mengunjungi 8 Panti Asuhan yang ada di Kota Balikpapan. Wow banget kan. Satu hari full kami tuntaskan untuk mengunjungi semua panti asuhan. Walau diguyur hujan, tidak menghalangi semangat kami untuk berbagi. Sembako dan senyum penuh ketulusan adalah modal kami untuk terus berbagi dan menginspirasi. Asiikkk 😀

Setelah resign dari pekerjaan, saya mantapkan hati ini untuk fokus di LDK dan kuliah.
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong Agama (Allah) maka Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (Qs. Muhammad;7)
salah satu cara menolong agama Allah adalah dengan berdakwah. Dan Allah tidak hanya akan menolong kita, tapi juga meneguhkan kedudukan kita. MasyaAllah luarbiasa sekali bukan.

“Dan hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Ali-Imran : 104)

Semoga kita termasuk hamba-hambanya yang Beruntung dan berada dijalan yang Benar (red: right way).
Wallahu ‘alam bishowab.

Leave a comment